KLUNGKUNG, tivibali.com- Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi Bali, Bank Indonesia bersama perbankan bekerjasama dengan seluruh Pemda di Bali untuk bersama sama bekerjasama dalam pemulihan ekonomi Bali. Terkait hal tersebut hari ini di Kabupaten Kelungkung Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho selain meninjau pelaksanaan vaksinasi dan juga dalam rangka meeting bersama Bupati Klungkung Nyoman Suwitra, Sekda Klungkung dan beberapa OPD Klungkung terkit realisasi TP2DD di Kabupaten Klungkung, pada Rabu (31/3/2021).
Trisno Nugroho menyebutkan bahwa kegiatan vaksinasi di Klungkung ini melibatkan pegawai dari Bank Umum dan juga BPR dengan total peserta yang akan di vaksin sebanyak 422 pegawai. Mengingat keterbatasan tenaga kesehatan, pelaksanaannya dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu pada tanggal 31 Maret 2021, tanggal 1 April 2021 dan 5 April 2021.
“Kami sangat mengapresiasi Pemerintah Daerah kabupaten Klungkung khususnya Dinas Kesehatan kabupaten Klungkung serta seluruh Pemda dan Dinkes lainnya yang telah mendukung terselenggaranya program vaksinasi Covid-19 untuk pegawai perbankan ini”, ungkapnya.
Menurutnya salah satu pilar utama untuk mendorong pemulihan ekonomi adalah pada sektor kesehatan. Untuk itu Bank Indonesia dan Perbankan Bali sangat mendukung program vaksinasi covid-19 ini untuk menciptakan herd immunity. Harapannya apabila kesehatan pulih maka ekonomi akan bangkit.
Astungkara program vaksinasi untuk pegawai perbankan yang termasuk dalam kategori pelayan publik telah dilakukan di beberapa daerah, yaitu di Denpasar, Singaraja, Jembrana dan pada hari ini di kab. Klungkung, “Kuwotanya ada 422 pegawai perbankan yang akan di Vaksin yang pelaksanaannya ada 3 tahap yaitu tanggal 31 Maret, 1 April dan 3 April, khusus hari ini ada 160 pegawai perbankan”, tuturnya.
Trisno Nugroho juga memaparkan bahwa untuk mendorong peningkatan geliat aktivitas ekonomi di masyarakat, Bank Indonesia terus mendorong digitalisasi pembayaran di semua sektor. Digitalisasi menjadi suatu keharusan yang harus dimiliki oleh semua usaha untuk memperluas pasar dan juga memudahkan transaksi pembayaran. Selain itu, digitalisasi juga sejalan dengan protokol kesehatan yaitu untuk selalu menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Salah satu kegiatan pembayaran yang dilakukan oleh masyarakat adalah kegiatan pembayaran yang berhubungan dengan kewajiban kepada pemerintah daerah, seperti pembayaran pajak dan retribusi. Hari ini Rabu, (31/3/2021) Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah Klungkung mengadakan Rapat Koordinasi dalam rangka mendindaklanjuti diterbitkannya Surat Keputusan Bupati Klungkung No.183/23/HK/2021 tanggal 16 Maret 2021 perihal Pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Kabupaten Klungkung.
TP2DD ini menjadi forum koordinasi antara pemerintah daerah, BI dan BPD yang bertujuan untuk memudahkan koordinasi dan sinergi dalam percepatan digitalisasi daerah. TP2DD diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat dalam memenuhi kewajibannya sekaligus mendorong penguatan Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel, sehingga mampu meningkatkan potensi penerimaan pemerintah daerah (PAD) melalui pemanfaatan teknologi yang selanjutnya akan menciptakan spending pemerintah daerah yang lebih besar untuk menggerakkan kembali roda perekonomian daerah yang sempat lesu karena pandemi.
Hingga saat ini, seluruh transaksi belanja dan penerimaan pajak daerah di Kabupaten Klungkung sudah dapat dilakukan melalui pembayaran non-tunai. Namun, belum seluruh transaksi penerimaan retribusi daerah dapat dilakukan melalui pembayaran non-tunai.
Trisno mengatakan bahwa sampai dengan saat ini, 7 Pemda di Bali telah membentuk TP2DD, yaitu Provinsi Bali, Kota Denpasar, Kab. Tabanan, Kab. Buleleng, Kab. Gianyar, Kab. Jembrana, dan Kab Klungkung. Kedepannya, upaya pemulihan mencakup aspek kesehatan melalui vaksinasi dan aspek ekonomi melalui pembentukan TP2DD ini akan dilakukan secara menyeluruh ke seluruh Kota/Kabupaten se-Bali, sehingga mampu semakin mempercepat Bali Bangkit.
Sementara itu Bupati Klungkung Nyoman Suwirta menyampaikan bahwa sejak awal menjabat sebagai Bupati Klungkung, dirinya telah mendorong digitalisasi di Klungkung. Karena digitalisasi banyak sekali keuntungan yang bisa di dapatkan baik dari segi keamanan dan kenyaman juga ketepatan dan kecepatan dalam bertransaksi.
“Bayangkan kalau pembayaran tunai, pungutan tiket di Nusa Penida sampai ke Bank itu lama, tapi dengan digitalisasi dalam hitungan detik hasilnya sudah sampai, apa lagi sudah dalam satu aplikasi”, ungkapnya. (MA)