BERANDA

Bank Indonesia : Digitalisasi Kawasan Wisata Mangrove Wana Segara Kertih Kedonganan

Foto: Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Kapolda Bali Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, S.H, M.Si, Danrem 163 Wirasatya Brigjen TNI Husein Sagaf, M.H dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali Drs. I Made Teja, Kasrem 163 Wirasatya, Danlanud Ngurah Rai, Danlanal TNI AL, Kepala UPT. Tahura Ngurah Rai.

DENPASAR, tivibali.com- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali kembali menggelar Digitalisasi di kawasan wisata dan kali ini kegiatan Digitalisasi dikosentrasikan di kawasan wisata mangrove Wana Segara Kertih Kedongan, Selasa (8/2/2022).

Hadir dan mendukung kegiatan tersebut, Kapolda Bali Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, S.H, M.Si Danrem 163 Wirasatya Brigjen TNI Husein Sagaf, M.H dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali Drs. I Made Tejha, Kasrem 163 Wirasatya, Danlanud Ngurah Rai, Danlanal TNI AL, Kepala UPT. Tahura Ngurah Rai dan Bendesa Adat Kedonganan serta Kelompok Nelayan Wanna Segara Kertih.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengawali sambutannya menyampaikan bahwa kemarin Badan Pusat Stasistik (BPS)  sudah merilis pertumbuhan ekonomi Bali di kuartal ke IV 2021 sudah mulai naik, namun masih relative kecil yaitu 0,51% (yoy). “Pada Tahun 2021, di Kuartal I mengalami kontraksi sebesar -9,83% (yoy), pada kuartal ke II tumbuh positif 2,88% (yoy), kuartal ke III terkontraksi -2,91% (yoy) dan kuartal ke IV tumbuh 0,51%(yoy) dan secara keseluruhan perekonomian Bali pada  tahun 2021 tumbuh negatif sebesar -2,47% (yoy)”, terangnya.

Trisno Nugroho berharap bahwa pertumbuhan ekonomi Bali pada 2022 wajib positif, “tentunya dengan semangat sinergitas dan kolaborasi”, pungkasnya.

Digitalisasi kawasan mangrove Wana Segara Kertih Kedonganan bertujuan untuk mendorong pengembangan destinasi wisata berbasis pemberdayaan alam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan dan mendukung pelestraian hutan mangrove sebagai salah satu pusat ekonomi dan ekosistem hijau (green economy).

“Hari ini kita melihat kawasan wisata mangrove Wana Segara Kertih bukan hanya menyiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan, namun juga telah menyiapkan cara bertransaksi secara digital dengan menggunakan QRIS yang CEMUMUAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Handal )”, ujarnya.

Sementara itu Damrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Husein Sagaf, M.H, menyampaikan dukungannya terhadap pelestarian hutan mangrove, dengan pelestarian hutan mangrove ekosistem di udara menjadi baik, di udara menjadi bersih, dimana sebuah penelitian menyebut 1 hektar hutan mangrove dapat mengangkap 2 ton karbon dioksida.

“Selain itu hutan mangrove juga dapat di manfaatkan untuk budidaya ikan dan kepiting yang tentunya bermanfaat untuk masyarakat nelayan dan yang tidak kalah penting adalah mangrove ini dapat mencegah abrasi, yaitu mencegah semakin tergerusnya daratan dari air laut”, terangnya.

Sebelumnya, sekira pukul 08.30 wita Staf Bank Indonesia Provinsi Bali dihadapan para nelayan Wana Segara Kertih  dan Generasi GenBI mengenalkan QRIS (QR Code Indonesia  Standar), yaitu produk kebijakan Bank Indonesia berupa standarisasi  QR  Code yang digunakan untuk pembayaran  non tunai baik oleh merchant  maupun konsumen, dimana  QRIS juga mendukung  penerapan protokol Kesehatan (contactless, physical distancing).

Terpantau oleh awak media tivibali.com Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kapolda Bali dan Danrem 163/Wirasatya dan Danlanud Ngurah Rai, Kepala UPT Tahura Ngurah Rai, Danlanal Denpasar bersama-sama melakukan penanaman pohon mangrove dikawasan wisata hutan mangrove Wana Segara Kertih, selain itu rangkaian kegiatan tersebut dilakukan dengan penyerahan sembako secara simbolis kepada nelayan dan masyarakat sekitar. (MAW)