Oleh : Dr. Syarifuddin, MH
Kepala Prodi Ilmu Filsafat Metafisika dan Tasawuf Fakultas Agama Islam dan Humaniora Universitas Pancabudi (UNPAB) Medan mengungkapkan bahwa kecerdasan manusia itu sebaiknya tidak hanya sampai sebatas kecerdasan akal yang hanya bernuansakan fisikal saja.
Namun sebaiknya kita memiliki juga kecerdasan rohani yang bernuansakan metafisikal. Karena kecerdasan metafisikal ini lah yang mampu mereduksi kecerdasan fisikal jika sewaktu-waktu kecerdasan fisikal ini mendapat ujian dalam permasalahan perjalanan hidupnya.
Prof.Dr.H.Saiyidi Syakh Kadirun Yahya dalam buku Kapita Selekta Metafisika mengatakan bahwa dimensi yang lebih tinggi akan mengalahkan atau menguasai dimensi yang lebih rendah.
Hal ini dapat kita lihat kejadian yang sedang viral di media sosial, dimana orang-orang yang memiliki kecerdasan dan keintelektualan yang tinggi yang mampu memposisikan dirinya menjadi Jendral yang memiliki jabatan strategis, namun karena kecerdasan metafisikalnya tak terlatih dengan baik atau bisa jadi tak pernah berlatih sama sekali, maka tak mampu membentengi kecerdasan akalnya untuk menghadapi ujian permasalahan dalam kehidupanya.
Beberapa kecerdasan yang dimiliki manusia, seperti; kecerdasan Naturalistik, Logika Matematis, Eksistensial, Interpersonal, Linguistik, Kinestetik, Jasmani, Intra Personal/Pribadi dan kecerdasan Sepesial serta lain-lain seperti katanya kecerdasan Sepiritual, semuanya itu masih terpusat di otak dalam fungsi jiwa manusia saja. Kecerdasan ini berbeda dimensi dengan kecerdasan rohani manusia. Sayangnya banyak orang kurang memahami hal ini.
Dr.Syarifuddin sebagai murid dari Prof. Dr. Sayidi Syaikh Kadirun Yahya, dalam hal ini menyampaikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan metafisikal juga memiliki kemampuan yang beragam dan bertingkat. Ada yang mampu menetralisir unsur-unsur metafisis menjadi tak berdaya untuk mempengaruhi jiwanya, namun ada juga yang sudah mampu mengaplikasikan ibadah sholat yang masih berupa gerakan dan bacaan fisikal menjadi ibadah yang terintegrasi dengan unsur yang berdimensi metafisis. Namun banyak juga yang memiliki unsur metafisis megik yang tak terkendali yang sumbernya bukan dari Allah.
Sebagai yang dipercayakan mengelola Prodi Ilmu Filsafat Metafisika dan Tasawuf , Dr. Syarifuddin mengajak para mahasiswanya untuk melakukan penelitian agar mahasiswa mampu mendemontrasikan beberapa turunan dari bidang metafisika kedalam bagian bidang fisika hingga mampu menjawab dan menyelesaikan contoh-contoh kasus permasalahan hidup sehari-hari. Sehingga mahasiswa mampu mengaflikasikan beberapa materi kajian fiqih kedalam kajian yang terintegrasi dengan dimensi metafisika.
Mari Kita Sekolahkan Rohani Kita…
Banyak sekali orang yang kurang memperhatikan bahwa Setan/Iblis merupakan makhluk metafisik. Setan tak bisa dianggap enteng, tidak bisa dikalahkan dengan kemampuan upaya yang bersumber dari fisikal manusia saja. Setan hanya mau tunduk dan patuh alias dapat dikalahkan dengan ucapan seseorang yang mampu mengintegrasikan ayat-ayat atau doa-doa yang dibaca dengan unsur Ketuhanan yang Hak.
Kenapa? Karena undang-undangnya harus seperti itu, makhluk metafisik harus kita tundukkan dengan unsur metafisik yang ada dibagian rohani kita. Nah, bagaimana menjadikan kita memiliki kemampuan tersebut, maka sebaiknya kita cerdaskan rohani kita. Mari sekolahkan rohani kita, cari orang yang mampu mengajarkan kecerdasan rohani. Jangan biarkan diri kita sekolah hanya sampai di tingkat mencerdaskan akal saja. Yang tidak mengetahui sama sekali tentang hari setelah jiwa dimatikan.sesuai surat Al-Ankabut : 57.
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
(Kullu nafsin żā`iqatul-maụt, ṡumma ilainā turja’ụn)
Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.
Di dunia ini banyak sekali yang menawarkan kepada kita pembelajaran tentang rohani, namun yang terintegrasi dengan bidang akademis yang bernuansakan Metafisika Eksakta satu-satunya di Indonesia bahkan di dunia baru ada di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan yang berada dibawah Fakultas Agama Islam Dan Humaniora pada Prodi Ilmu Filsafat konsentrasi Metafisika Dan Tasawuf. Oleh hal tersebut agar kasus seperti FS tidak terjadi, Dr Syarifuddin menghimbau baik kepada pihak pemerintah maupun swasta yang kerkepentingan untuk mendapatkan sumberdaya manusia yang berkemampuan memiliki kecerdasan rohani dapat bekerjasama dengan UNPAB.
Dunia pendidikan sebaiknya tidak berfokus hanya pada meningkatkan kecerdasan akal dari anak didiknya saja. Walaupun kita lihat keberhasilanya dalam menyiapkan sumber daya manusia sampai saat ini tak dapat dipungkiri. Namun andaikata kecerdasan masyarakat lebih diefektifkan lagi dengan kecerdasan rohani, tentu masa depan kehidupan bernegara masyarakatnya akan semakin baik dan benar. Sehingga Bangsa ini tidak akan ada negara lain yang mampu mengintervensi dengan muslihat tipu dayanya.
Dr.Syarifuddin menghimbau dan mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat agar meningkatkan kemampuan rohaninya untuk kuliah di Prodi Ilmu Filsafat Metafisika dan Tasawuf Universitas Pembangunan Panca Budi Medan yang kampusnya terletak di Jalan Gatot Subroto Medan. Dimana kampus yang dilengkapi dengan Laboraturium dan tempat Peraktikum ini juga memfokuskan prodi teknik meningkatkan kemampuan rohani mahasiswanya untuk mencapai tingkat jiwa (nafs) yang mutma’innah dengan harapan sukses di dunia dan selamat di akhirat.
Penulis: Kepala Prodi Ilmu Filsafat Metafisika dan Tasawuf Fakultas UNPAB Medan