BERANDA
OPINI  

Di Era Digital Pesantren Berperan Membangun Karakter Anak Bangsa

Ket Foto: Suasana santri saat membaca Al-Qur'an di Pondok Pesantren.

Hadirnya era digital menjadi kabar baik bagi kita dizaman ini, banyak hal positif yang ditawarkan dalam mengakses ilmu pengetahuan secara cepat, namun tidak sedikit juga kekhawatiran yang muncul sebab terlalu bebasnya segala sesuatu disebar dengan mudah baik itu dalam hal positif maupun negatif.

Menjadi tantangan untuk anak muda dizaman sekarang,  berbagai informasi yang membanjiri media sosial tanpa memandang umur penggunanya  mulai yang memotivasi sampai yang mengintimidasi dan belum lagi hoax yang dapat memicu emosional anak muda menjadi terguncang. Budaya  orang Indonesia yang terkenal sopan santun dan ramah menjadi rusak, terlihat dari banyaknya hujatan dan omongan kasar yang mengisi ruang-ruang akun media sosial yang mana informasi dan hujatan itu belum tentu kebenaranya.

Disisi lain apakah dengan segudang prestasi yang ada akan menjamin kita sebagai anak muda mampu menyongsong negara kita menjadi lebih maju?. Jawabanya ada ditangan kita masing-masing, yang mana dalam hal ini pesantren ternyata memiliki peran penting untuk membentuk suatu karakter yang kiranya harus dimiliki sebagai generasi penerus bangsa yang cerdas dan bermoral.

Berbicara tentang pesantren berarti kita berbicara tentang orang yang belajar disebuah lembaga pendidikan yang berfokus pada pendalaman kitab-kitab islam klasik maupun tradisional yang dikaji langsung oleh fasilitator pendididkan yang ada dipesantren yang biasa kita sebut dengan “kiai”. seorang santri seringkali diklaim sebagai orang-orang yang kudet (kurang update) dalam segala bidang kemajuan yang ada di dunia mulai dari gaya hidup, pakaian maupun ilmu pengetahuan dibidang teknologi dikarenakan hampir seluruh pondok pesantren di Indonesia melarang santrinya untuk membawa gadget. Tetapi, sebenarnya semua itu bukanlah suatau halangan bagi seorang santri untuk bisa menyaingi kaum intelektual yang memang tidak berada dalam lingkup pesantren.

Mengingat saat ini kita hidup diera digital, pondok pesantren di Indonesia pun  mulai mengembangkan kualitas orang-orangnya dengan tidak membatasi santri untuk mempelajari ilmu-ilmu lain bahkan dalam bidang teknologi. Dari sini terlihat dengan banyaknya pondok pesantren di Indonesia yang menyediakan sekolah-sekolah umum, yang lengkap dengan lab-lab komputer sebagai sarana mencari pengetahuan dan juga menambah keterampilan dalam bidang teknologi. Dengan begitu bukan hanya nilai moral saja yang didapat oleh para santri tetapi juga pengetahuan umum yang sangat luas juga teknologi.

Untuk menjawab tantangan zaman yang sudah mulai morat-marit, diperlukan adanya kolaborasi aktif antara lembaga pendidikan formal (sekolah), informal (keluarga) juga nonformal (masyarakat). Ketiga lembaga tersebut sangatlah penting untuk didapatkan agar dapat memenuhi nutrisi diri setiap manusia dengan pendidikan karakter, ilmu pengetahuan dan juga pengalaman.

Seperti yang sudah kita ketahui pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tertua yang ada di Indonesia. Definisi pesantren sendiri menurut KBBI adalah sekolah atau asrama tempat para santri mengkaji ilmu agama. Dengan begitu berarti para santri 24 jam hidup dan berkegiatan didalam pesantren.

Setiap hari dan setiap saat seorang santri berinteraksi dengan santri lainya yang menuntut mereka untuk menjadikan teman sebagai keluarga. Maka dari itu disini pondok pesantren bisa mengambil alih peran keluarga sebagai pendidik karakter seorang anak agar menjadi insan kamil (red:manusia yang sempurna). Kebersamaan tersebut yang akhirnya membentuk karakter santri untuk saling mengasihi dan peduli terhadap sesamanya.

Ilmu agama yang didapat pun  bisa menjadi bekal para santri untuk terus membenahi diri agar menjadi manusia yang lebih baik. Jauh dari orang tua membentuk karakter mereka untuk selalu bersyukur , sabar dan ikhlas dengan semua keadaan. Yang secara tidak langsung hal ini akan menjadikan mereka kaum intelektual yang tidak terlatih korupsi karena terbiasa nerimo dengan segala kecukupan yang ada dipondok.

Pondok pesantren di Indonesia dizaman digital sekarang ini sudah banyak yang menyediakan sekolah-sekolah formal. Sekolah sekolah formal yang disediakan oleh pondok pesantren mulai dari TK sampai dengan Universitas menjadikan pondok pesantren juga menduduki posisi sebagai lembaga pendiddikan formal. Sekolah formal yang ada dipondok pesantren pun tidak kalah keren dengan sekolah diluar pesantren yang memililki fasilitas lengkap karena sekarang pesantren pun menyediakannya, agar bisa mendukung para santri untuk bisa berfikir maju dan mengikuti perkembangan zaman agar ketika sudah lulus mereka siap  terjun kemasyarakat.

Selain berperan sebagai lembaga informal dan formal pondok pesantren secara tidak langsung juga berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal atau yang sering disebut sebagai lembaga pendidikan masyarakat. Hidup dengan orang banyak dengan berbagai karakter setiap harinya menuntut mereka untuk menerapkan tujuan-tujuan dari pendidikan masyarakat yakni peduli lingkungan, solidaritas yang sama, saling menghormati dan sikap-sikap lainnya.

Dari semua tulisan diatas, hal itulah yang menjadikan pesantren mampu untuk menjawab tantangan zaman. Tiga aspek lembaga pendidikan setiap hari bisa didapat oleh para santri secara aktif dan efektif. Tidak hanya belajar agama saja tetapi santri bisa mendapatkan tiga pendidikan sekaligus setiap harinya yakni pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat. (RN)

Penulis : Rossya Nabila

Mahasiswi UIMSYA Pondok Pesantren Darussalam Blok Agung Banyuwangi.

Penulis: Rossya Nabila, Mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia Universitas KH. Mukhtar Syafaat