DENPASAR, tivibali.com- Hj. Nira pemilik sekaligus pendiri Nira Art Galery adalah sosok yang menarik untuk disimak pengalamannya dalam mengelola usaha mebel antik di Bali.
Perempuan kelahiran solo ini, menceritakan bagaimana pengalaman menjalani bisnis mebel antik di pulau Bali yang juga merupakan destinasi wisata dunia.
Karirnya di dunia mebel diawali sejak tahun 1991, awalnya dia bekerja di perusahaan mebel Pilace Art Galery yang terletak di jalan Baypass Ngurah Rai Pesanggaran Denpasar Selatan, bermodal pengalaman selama 3 Tahun, Nira muda sudah berani dan membulatkan tekadnya untuk mendirikan usaha mebel yang di berinama “Nira Art Galery” yang terletak di Baypass Ngurah Rai Pesanggaran no.5 Denpasar Selatan.
Tahun 1994 menjadi catatan awal, Nira Art Galery menunjukan pesona mebel antiknya, pesanan demi pesanan mulai berdatangan baik dari tamu Australia, Amerika maupun Eropa. “Kekuatan mebel kami adalah dari produk kayu tua antik yang sangat diminati oleh tamu manca negara”, ucapnya. (15/2/2025).
Selain mebel antik kualitas ekspor dirinya juga menyediakan produk-produk baru yang sangat di minati oleh wisatawan Nusantara.
Memasuki usia ke-73, sosok Wanita tangguh ini menjadi salah satu pelaku sejarah bagaimana dunia mebel di Bali, di era 90an hingga kini, wanita energik yang kaya akan pengalaman di dunia mebel ini, mengaku usahanya mengalami berbagai badai cobaan, yang menurutnya adalah tantangan bagi semua pengusaha di Bali, mulai dari badai ekonomi paska Bom Bali I, hingga badai ekonomi akibat wabah virus corona. Namun jatuh bangun dalam usaha adalah hal biasa, masa-masa sulit itu justru merupakan tantangan yang harus di hadapi sehingga karakter kita akan lebih matang jika kita mampu melewati masa sulit tersebut”, ungkapnya.
Selain mebel di awal tahun 2017 untuk menambah income, dirinya juga mulai membuka usaha penginapan dengan memanfaatkan hampir separuh lahan mebel yang di beri nama Nira guest house.
Saat wabah corona datang usaha guest house dan mebelnya benar-benar menghadapi masa masa sulit, namun setelah wabah itu pergi sedikit demi sedikit usahanya mulai bangkit dan pulih kembali.
Awal Tahun 2025 ini Alkhamdulillah guest house kami sudah ada 26 kamar, dengan tingkat hunian 50 sampai dengan 70 persen. “Selain promisi melalui internet, posisi dekat dengan Pelabuhan Benoa dan Kantor BKN Bali tentu menjadi pendukung tingkat hunian Nira guest house.
“Saya bersyukur bisa bertahan di masa sulit itu”, ucap wanita energik yang penuh semangat ini, “Semangat itu muncul karena kebutuhan, kebutuhan supaya kita bisa bertahan”, imbuhnya.
Selain usaha kita juga harus melibatkan pertolongan Tuhan, selain berserah saya selalu berdo’a,” Ya Tuhan Kami ijinkan saya bertahan dalam usaha saya ini”, tuturnya.
Di tengah ketidak pastian ekonomi global dirinya tetap optimis usaha mebel dan guest house di Bali mampu bertahan dan tetap bisa eksis.(mtb)