DENPASAR, tivibali.com- Perempuan ICMI Bali kembali bergerak, mesin organisasi bidang ekonomi bisnis mulai di panaskan di bawah nakoda Hj. Sri Subekti, SH organisasi perempuan ini menggelar pelatihan usaha kuliner, bertempat di halaman Garmen Lumiga, jalan Batanta Denpasar, (16/2/2024).
Hj. Sri Subekti menyebut pelatihan kewirausahaan ini adalah salah satu langkah kongkret Perempuan ICMI Bali dalam mendukung pemberdayaan ekonomi umat.
“Saya bersyukur wirausaha sukses yang tergabung dalam organisasi perempuan ICMI Bali ini, mau membagi resep dan pengalamannya di bidang usaha kuliner”, ujarnnya.
Dalam kesempatan ini, kami juga membagikan tamban modal sebesar Rp.500.000,- kepada 6 peserta yang hadir, langkah kecil ini diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi peserta, dimana sebagian besar adalah wanita single parent yang tergabung di Yayasan Baitul Jannah dan Yayasan Cinta Al-Ikhlas serta masyarakat umum.
” Saya berharap Ibu-Ibu yang hadir dalam pelatihan ini dapat menjadi perempuan mandiri dan cendikia, jadi seorang ibu itu harus tangguh, optimis dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Kordinator Bidang Usaha dan Bisnis Perempuan ICMI Bali Endang Kadarsih menjelaskan bahwa peserta hari ini diajarkan bagaimna cara membuat Bakso, Tahu Bakso Kres, Sosis Solo dan Kue. Kegiatan kewirausahaan ini, bertujuan agar peserta memiliki keterampilan dan semangat berwirausaha di bidang kuliner.
“Peserta yang hadir nampak begitu antusias, mencatat resep dan mengikuti pelatihan usaha kuliner ini”, ungkapnya.
Sejalan dengan itu Irma Lumiga merasa bersyukur bisa ikut ambil bagian dalam mendukung pelatihan wirausaha ini, “hari ini saya melatih pembuatan produk olahan Tahu Kres, tahu bakso ini gampang sekali cara membuatnya, dan olahan ini dapat juga dijadikan salah satu produk usaha Frozen food”, ujar pemilik usaha Garmen Lumiga yang juga hobi memasak.
Lebih jauh wanita yang memiliki keahlian desiner ini menegaskan bahwa wanita Indonesia itu harus mandiri, memang kodrat wanita adalah ibu rumah tangga, namun sunnah hukumnya wanita itu mendukung pertumbuhan ekonomi keluarga, akan tetapi harus dipastikan bahwa usaha itu tidak boleh meninggalkan peran dan tugas sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga”, ucapnya.
Menurutnya seorang wanita pengusaha, juga harus memiliki mental dan karakter seorang wirausaha mandiri, selain pelatihan teknis pelatihan karakter dan mental pengusaha harus terus di tumbuhkan dan diperkuat. (MAW)