DENPASAR, tivibali.com- Perempuan ICMI Bali menggelar kegiatan Pesantren Kilat yang di ikuti oleh anak-anak dari Panti Asuhan; Al Munawwarah, Yayasan Cahaya Al Ikhlas, Tunas Bangsa, YAPPA, Khairul Ummah, pada Minggu, (9/3/2025) bertempat di Surau Raudhatul Amin I, Pemogan Denpasar.
Ketua Perempuan ICMI Bali Hj. Sri Subekti, SH menjelaskan bahwa Pesantren Kilat ini agak sedikit berbeda, dimana pada umumnya hanya di isi materi seputar Agama Islam, namun kali ini panitia sengaja menambahkan materi tentang motifasi, Akhlak Rasul, game yang menumbuhkan empati, kerjasama kelompok dan berani memiliki impian.
Selain itu kegiatan Pesantren Kilat juga dipadati dengan Sholat berjamaah, membaca ayat suci Al-Qur’an, aneka game dan pembangunan karakter yang di kemas dengan suka cita.
“Saya bersyukur Perempuan ICMI Bali di bulan Ramadhan ini bisa ikut ambil bagian dalam membahagiakan anak yatim dan duafa, anak-anak Indonesia mesti bahagia, termasuk anak yatim dan duafa”, ujar Ketua Perempuan ICMI Bali, yang saat ini juga menjabat sebagai Notaris di kota Denpasar.
Hari ini ibu-ibu Perempuan ICMI membawa masakan spesial buat anak yatim dan duafa untuk buka puasa. Ada bingkisan dan uang saku untuk 52 anak-anak, ini adalah salah satu bentuk kasih sayang Perempuan ICMI Bali terhadap anak yatim dan duafa”, imbuhnya.
Hj. Estu selaku ketua panitia menyampaikan bahwa, selama bulan Ramadhan ini Perempuan ICMI menggelar beberapa rangkaian kegiatan, “Kemarin (8/3) ada kegiatan buka bersama Perempuan ICMI Bali di rumah makan Padang Simpang Ampek, yang di hadiri Ketua ICMI dan Anggota DPRD Bali dari fraksi Gerindra, Zukfikar. Hari ini Pesantren Kilat anak yatim dan duafa, dan besok pada (13/3) ada kegiatan bagi takjil dan menu berbuka puasa sebanyak 200 paket yang kita bagikan untuk mahasiswa di Jimbaran.
Sementara itu, Bunda Agus salah satu pemateri Pesantren Kilat menjelasakan bahwa materi sengaja di kemas terintegrasi di mana anak-anak saat ini butuh sarana informasi yang tidak sebatas pengetahuan tapi juga dapat membangun kesadaran sosial, apalagi di era teknologi, interaksi dengan temen-temen tentu kurang, sehingga perlu dipupuk kembali. Selain itu perlu motivasi untuk mengenal diri dan semakin menumbuhkan kecintaan terhadap Allah dan Rasul, ujar Bunda Agus yang juga seorang Psikolog. (MAW)