BERANDA

Kepala OJK Bali: Kinerja Industri Jasa Keuangan di Bali Tercatat Stabil dan Solid

Ket Foto: Kepala OJK Provinsi Bali saat menyampaikan kondisi Industri Jasa Keuangan di Bali di hadapan awak media.

DENPASAR, tivibali.com- Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menilai Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali pada Desember 2023 terjaga stabil dan solid didukung oleh permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga, hal ini disampaikan oleh Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu (6/2/2024).

Dilihat dari data yang di peroleh dari sektor perbankan Provinsi Bali pada Desember 2023 menunjukkan penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK mengalami pertumbuhan yang semakin membaik dari periode sebelumnya.

Kristrianti Puji Rahayu menyebut penyaluran kredit mencapai Rp105,15 triliun atau tumbuh 6,10 persen lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 4,10 persen yoy (November 2023: 6,14 persen yoy).

Penyaluran kredit Bank Umum di Bali sebesar Rp92,26 triliun atau tumbuh 6,27 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2022 yang sebesar 4,23 persen yoy.

Sementara itu, penyaluran kredit BPR posisi Desember 2023 mencapai Rp12,89 triliun atau tumbuh 4,88 persen yoy, juga lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2022 yang sebesar 3,19 persen yoy. Peningkatan penyaluran kredit secara yoy ini selaras dengan meningkatnya aktivitas pariwisata serta sektor pendukung pariwisata di Bali.

Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit yoy didorong oleh peningkatan nominal kredit Investasi yang bertambah sebesar Rp4,03 triliun atau tumbuh 15,61 persen yoy (Desember 2022: 8,25 persen yoy).

“Tingginya pertumbuhan kredit investasi ini menunjukan bahwa meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi di Bali,” ujarnya.

Berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit disumbangkan oleh peningkatan nominal penyaluran di Sektor Perdagangan Besar dan Eceran yang bertambah sebesar Rp1,84 triliun (tumbuh 6,16 persen yoy) serta Sektor Penerima Kredit Bukan Lapangan Usaha sebesar Rp1,31 triliun (tumbuh 3,77 persen yoy).

Berdasarkan kategori debitur, sebesar 52,91 persen kredit di Bali disalurkan kepada UMKM dengan pertumbuhan sebesar 7,87 persen yoy (Desember 2022: 6,31 persen yoy).

Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh perbankan di Provinsi Bali selama tahun 2023 mencapai sebesar Rp8,86 Triliun kepada 110.083 rekening dan berhasil melebihi target penyaluran KUR tahun 2023 yang sebesar Rp8,50 Triliun.

Realisasi KUR terbesar pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran 42 persen, Pertanian 16 persen, dan di sektor Industri Pengolahan 12 persen. OJK Provinsi Bali senantiasa mendorong perbankan untuk menyalurkan KUR serta mendukung upaya penuh Pemerintah melalui berbagai Kementerian dan Lembaga dalam penyaluran KUR. (mtb)