Gubernur Bali Buka Baligivation 2024, Bank Indonesia Targetkan Ekonomi Digital Menyumbang 18% dari Total PDB di Tahun 2030

Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja pada saat Pembukaan Baligivation 2024.

DENPASAR, tivibali.com-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali terus mendorong akselerasi ekosistem ekonomi keuangan digital melalui penyelenggaraan Bali Digital Innovation Festival (BALIGIVATION) 2024. BALIGIVATION yang merupakan event penting untuk mendukung akselerasi ekosistem digital di berbagai sektor serta mengoptimalkan penggunaan QRIS Cross Border dan QRIS in One Island se-Provinsi Bali serta meningkatkan awareness masyarakat terhadap keamanan dalam bertransaksi melalui kanal pembayaran digital.

Sebagai awal rangkaian acara BALIGIVATION 2024, pada hari Selasa (23/4/2024). telah diselenggarakan kick-off Baligation 2024 yang dibuka oleh Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya; dan dihadiri oleh Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya; Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja; Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu; dan Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Santoso; serta seluruh perbankan dan perangkat daerah di Provinsi Bali. Dimana kegiatan ini juga dilakukan secara hybrid dengan total peserta berkisar 2.000 orang.

Pada sambutannya, Sang Made Mahendra Jaya menggarisbawahi bahwa salah satu faktor utama pemulihan ekonomi Bali adalah Bali mampu beradaptasi dengan perkembangan ekonomi dan keuangan digital berkat sinergi Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Perangkat Daerah Provinsi Bali. Sebagai langkah konkret, Bali akan menjadi Provinsi yang mengedepankan digitalisasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja menyebut bahwa Bank Indonesia Provinsi Bali mengajak berbagai pihak untuk terus memperkuat digitalisasi di Provinsi Bali dengan strategic collaboration, strategic connectivity dan strategic ownership guna memberi daya dorong yang lebih kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Bali. Bila saat ini ekonomi digital baru menyumbang 4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia maka kita perlu menargetkan ekonomi digital menyumbang 18% dari total PDB di tahun 2030.

Lebih lanjut, Erwin Soeriadimadja menyampaikan bahwa digitalisasi telah menjadi sebuah prime mover. Tahun 2023, pertumbuhan Ekonomi Bali mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,72% (yoy) dengan sektor penggerak utama di lapangan usaha terkait pariwisata. Selain itu, di tahun 2024 ini ekonomi Bali diprakirakan mampu tetap tumbuh kuat di kisaran 5,0-5,8%.

Beriringan dengan pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital, Kristrianti Puji Rahayu memperhatikan peningkatan literasi keuangan sebagai first line of defense. Momentum pertumbuhan ekonomi Bali yang sudah membaik, tidak boleh terinterupsi dengan kasus transaksi keuangan digital dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Untuk itu, perlu adanya gerakan bersama dalam mengedukasi pelindungan konsumen sehingga masyarakat yang teredukasi semakin luas. Untuk menjawab tantangan tersebut, pada kick-off BALIGIVATION 2024 dilakukan 3 seremoni komitmen sebagai wujud aksi Bank Indonesia dalam mengakselerasi digitalisasi.

“Pertama, komitmen desa wisata dalam penggunaan QRIS yang diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional. Kedua, komitmen sinergi edukasi pelindungan konsumen antara BI- Penyedia Jasa Pembayaran (PJP)- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai implementasi Gerakan Bersama Perlindungan Konsumen (Geber-PK). Ketiga, penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) digital farming sebagai dukungan Bank Indonesia dalam digitalisasi ketahanan pangan”. (mtb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *