Kajian Metafisika: Pesatnya Kemajuan Teknologi Sebaiknya Mampu Diikuti Pesatnya Teknologi dalam Alquran

Kepala Prodi Ilmu Filsafat Metafisika dan Tasawuf Fakultas Agama Islam dan Humaniora, Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB), Medan, Dr.Syarifuddin, MH

MEDAN, tivibali.com-Kepala Prodi Ilmu Filsafat Metafisika dan Tasawuf Fakultas Agama Islam dan Humaniora, Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB), Medan, Dr.Syarifuddin, MH mengungkapkan bahwa di era kehidupan milineal ini, sifat manusia telah mengalami perubahan yang sangat cepat, dimana sikap dan perilaku manusia yang dulunya saling mengenal dan saling membantu antar sesama antar desa dan kota kini dengan pesat terkikis telah kehilangan sifatnya.

Kini, di kota besar, setiap individu telah terkucil dari jati dirinya dari manusia disekitarnya dan dari pengenalan pada Allah. Kini manusia tanpa sadar telah menjadi sebuah roda gigi yang tanpa henti terus berproses bagai mesin yang sibuk dlm proses melayani kebutuhan akan kepentingan hidup, yang apabila manusia itu tidak sedang tertidur maka manusia itu dibuat terjebak dlm pencapaian fatamorgana pemuasan diri yang tak ada habisnya.

Sangat sulit keluar dari jebakan transaksi sosial terus tak habis-habisnya mengurangi waktu bersilaturahmi. Kini manusia sedang dalam posisi perlombaan teknologi yang membuat manusia tanpa disadari ternyata teknologi tersebut telah mengancam hidupnya sendiri dan seluruh umat yang hidup dijagad raya ini, Sementara orang yang beribadah diam ditempat yakni dari dahulu orang beribadah itu hanya berbentuk sholat, puasa dan lainnya.

Prof.Dr. H. S. S.Kadirun Yahya (penggagas Metafisika Eksakta) dalam buku Kapita Selekta Metafisika, mengajak agar ibadah itu sabaiknya ditegakkan dengan memakai metodologi yang menggunakan Teknologi dalam Alquran. Hal ini agar ibadah dan doa-doa umat Islam mampu menghadapi kemajuan bidang teknologi dunia yang jika sewaktu-waktu diarahkan untuk mengancam seluruh umat manusia.

Teknologi harus dihadapi dengan teknologi. Oleh hal tersebut, “Hai pemuda pemudi Indonesia yang berbakat mari kita berkumpul bersama di wadah yang digagas Prof.Dr. H. S.S. Kadirun Yahya, yakni di Fakultas Agama Islam dan Humaniora Prodi Filsafat Metafisika dan Tasawuf UNPAB, guna sama-sama meriset, meneliti dan mengembangkan Teknologi yang dimaksud agar ilmu yang telah digagas tersebut, tidak hilang”, ujarnya.

Diabad 18 yang lalu, bagaimana Thomas Alfa Edison melanjutkan dan mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Michael Faradey, sehingga kita bisa menikmati kehidupan bersama teknologi listrik yang terus berkembang pesat yang mampu menjadi pendamping sarana kehidupan yang sangat berguna bagi perkembangan dan kesejahtraan hidup manusia di belahan bumi ini.

Demikian juga hendaknya Teknologi dalam Alquran yang digagas oleh Prof. Kadirun Yahya, kiranya gagasan dan temuan teknologi dalam Alquran tersebut ada yang mengembangkanya seperti temuan-temuan orang-orang terdahulu agar teknologi dalam Alquran tersebut dapat menjadi bagian berguna bagi perkembangan dan kesejahtraan hidup serta penyelamat hidup didunia dan akhirat bagi seluruh umat manusia. (*/a)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *